Baca Novel Kekuatan Harvey York Untuk Bangkit Bab 2737
"Kamu benar-benar hebat, Sir York!"
Ekspresi Lexie York memburuk setelah melihat Harvey York mengintip setiap peralatan yang dia miliki.
Dia mengerutkan kening saat dia menyipitkan mata pada Harvey.
"Tidak heran bahkan Vince York menderita kerugian melawanmu," seru Lexie dingin.
"Kecerdasan, keterampilan, dan keberuntunganmu luar biasa.
Tidak ada orang biasa yang bahkan bisa mendekati Anda.
"Aku terus memprovokasi dan mengganggumu, tetapi kamu melihat semuanya tanpa kehilangan akal.
"Harus kuakui. Kami memang meremehkanmu.
"Tapi ini hal yang bagus. Akan lebih menyenangkan jika aku Menghancurkan seorang pria sekuat dan cakap sepertimu."
Lexie menginjak pedal dan mengendarai mobil ke gerbang Huancheng Expressway sebelum membuka kunci pintu.
"Pergi dari sini sudah!"
Harvey membuka pintu sebelum melirik Lexie.
"Jangan khawatir, Madam York," katanya main-main.
"Karena kita sudah di sini, aku tidak keberatan bermain denganmu lebih lama.
" Dikatakan, kamu sudah cukup tua sekarang. Aku harap Anda memiliki beberapa suplemen .
"Jika tidak, kamu tidak akan punya energi untuk bermain denganku!"
Setelah mendengar Harvey bertambah tua, ekspresi Lexie memburuk dalam sekejap.
Harvey keluar dari mobil sebelum berjalan ke kursi pengemudi.
"Saya penasaran, Madam York," katanya sambil menyipitkan mata.
"Apakah kamu semacam masokis atau semacamnya? "Kamu sangat ingin aku memukulmu?"
"Jadi apa?! Kamu hanya anak nakal yang tidak berguna yang terlihat bagus!"
"Aku memberimu kesempatan!
"Tapi apakah kamu bahkan memukulku ?!
"Bahkan dengan keberanian para Dewa, kamu tidak akan berani memukulku!
"Pangeran York?! Kepala York?!
"Kamu hanya permen di mata ku! Persetan kamu…"
Tamparan!
Sebelum Lexie bahkan bisa menyelesaikan kalimatnya, Harvey mengayunkan backhand ke wajahnya.
Tamparan keras dan renyah bisa terdengar!
Jejak telapak tangan merah cerah muncul dalam sekejap di pipi Lexie.
Lexie membeku sambil menatap punggung Harvey sebelum memiringkan kepalanya dan tertawa terbahak-bahak sambil menutupi wajahnya.
Kesedihan, dendam, dan kegilaan adalah semua yang dia rasakan saat ini.
Tepat ketika Harvey berjalan melewati gerbang, Lexie, yang awalnya dalam keadaan gila, mendapatkan kembali ketenangannya hampir dalam sepersekian detik.
Sedikit rasa jijik terlihat di wajahnya sebelum dia menekan nomor di teleponnya.
"Hei ini aku.
"Aku akan menerima kesepakatanmu!"
Gerbang Tol Huancheng jarang penduduknya.
Karena badai, hampir tidak ada orang yang terlihat di sekitar sini. Tidak banyak mobil yang berlalu Ialang juga.
Di area parkir, ada taksi dengan lampu hazard menyala. Seorang pria setengah baya botak tertidur sambil bersandar di kemudi.
Harvey menatap taksi, lalu kembali menatap teleponnya. Setelah melihat bahwa tidak ada sinyal, dia tidak punya pilihan selain mengetuk jendela taksi.
"Kamu brengsek! Tidak bisakah kamu melihat aku tidur di sini Sopir jelas dalam suasana hati yang buruk setelah dibangunkan seperti itu. Setelah melihat pakaian Harvey, wajahnya dipenuhi dengan penghinaan total setelah memutuskan bahwa dia bahkan tidak akan mampu membayar taksi.
Harvey melirik ke belakang dan melemparkan dua ratus lima puluh dolar ke kursi pengemudi.
"Aku akan pergi ke Three Seasons Hotel."
Mata pengemudi langsung berbinar setelah melihat semua uang itu.
Dia turun dari mobil dan dengan hormat membukakan pintu untuk Harvey sebelum mengambil dan menawarkan sebotol air mineral Evian untuk menunjukkan rasa hormatnya.